BAB
I
MENGENAL
TOMAT
Tahukah
anda dengan buah tomat. Buah tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat,
yang dapat hidup mencapai tinggi 1-3 meter dengan umur sekitar 4 bulan. Buah
tomat sangat bermanfaat untuk tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh.
Buah tomat
banyak kandungan karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah tomat
dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah
nafsu makan dan minuman serta bahan kosmetik dan obat-obatan.
Budidaya tanaman tomat di Indonesia
memang harus dikembangkan dan dilstarikan. PT Natural Nusantara Indonesia
berupa membantu para pembudidaya tanaman
tomat guna peningkatan produksi secara kaulitas dan kuantitas.
Blogiztic.net juga ikut mengupas bagaimana cara
budidaya tanaman tomat yang benar sebagai berikut.
Syarat budidaya
tanaman
Budidaya
tomat dapat dilakukan dari ketinggian 0-1.250 mdpl, dan tumbuh optimal di
dataran tinggi lebih dari 750 mdpl, sesuai dengan jenis/varietas yang
diusahakan dg suhu siang hari 24°C dan malam hari antara 15°C-20°C. Pada
temperatur tinggi (diatas 32°C) warna buah tomat cenderung kuning, sedangkan
pada temperatur yang tidak tetap (tidak stabil) warna buah tidak merata.
Temperatur ideal antara 24 °C – 28°C. Curah hujan antara 750-125 mm/tahun,
dengan irigasi yang baik.
Persemaian tanaman
Bibit Tomat
yang akan ditanam diperoleh dengan menyemai benih tomat bersemaian. Tempat
persemaian sebaiknya diberi naungan atap plastik bening agar lubang tanam 1
bibit tanaman tomat setelah benih berjecambah,tutup plastik atau daun pisang
dibuka dan dipelihara selama lebih kurang 1 minggu. Setelah itu apabila
dimungkinkan dilakukan pembumbungan menggunakan daun pisang dan dipelihara
masih pada tempat bersemaian 2-3 minggu sebelum dipindahkan kelapangan.
Penyiapan lahan
Lahan yang
akan ditanami tanaman tomat diusahakan bukan bekas tanaman sefamili seperti
kentang, bedengan dengan lebar 110 -120 cm, tinggi 50 – 60 cm, dan j arak antar
bedengan 50 – 60 cm, pupuk kandang matang sebanyak 10 – 20 ton/ha yang dicampur
dengan tanah secara merata.
Pemupukan tanaman
-
Komposisikan
pupuk dengan campuran berupa pupuk dasar 4kg Urea/ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCL
per 1000m2 pada permukaan bedengan, lalu aduk dan campur dengan tanah
-
Pupuk kedua, Anda bisa memakai Pupuk Majemuk NPK
(15-5-15) dengan dosis +/- 20kg/1000M2, selanjutnya aduk dan campur dengan
tanah
-
Setelah diberi pupuk, siramkan diatasnya dengan pupuk
Super Nasa dengan dosis +/- 1-2 botol/1000 m2) . Pada setiap gembor volume 10lt
diberikan 1 sendok peres makan super nasa untuk kemudian disiram pada 10 meter
bedengan.
-
Jika tanah yang sudah digemburkan tadi sudah melewati 1
minggu penanaman, sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk
kandang, sebarkan merata di atas bedengan pada sore harinya
-
Jika Anda memakai Mulsa yang berbentuk plastik, tutup
bedengan pada siang harinya
-
Lalu biarkan 5-7 hari sebelum masa tanam
Pemasangan mulsa
plastik hitam perak (MPHP)
Beberapa
keuntungan penggunaan mulsa plastik yaitu :
-
Mengurangi fluktuasi suhu tanah.
-
Mengurangi evaporasi tanah, sehingga kelembaban tanah
dapat dipertahankan.
-
Mengurangi kerusakan (erosi) tanah karena air hujan.
-
Menekan pertumbuhan gulma, mengurangi pencucian hara
terutama Nitrogen dan meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah.
-
Mengurangi serangan hama pengisap (Thrips, tungau dan
kutu daun) dan penyakit tular tanah (rebah kecambah dan akar bengkak).
-
Pemasangan turus
Pemasangan
turus dimaksudkan agar tanaman dapat tumbuh tegak, mengurangi kerusakan fisik
tanaman, memperbaiki pertumbuhan daun dan tunas serta mempermudah penyemprotan
pestisida dan pemupukan.
Pemangkasan cabang
Salah satu
upaya untuk meningkatkan hasil buah tomat adalah dengan cara pemangkasan.
Pemangkasan cabang dengan meninggalkan satu cabang utama per tanaman akan
menghasilkan buah tomat dengan diameter yang lebih besar dibandingkan dengan
tanpa pemangkasan. Jumlah cabang yang harus dipertahankan per tanaman
tergantung pada kultivar yang ditanam. Tanaman tomat memerlukan air dalam
jumlah yang banyak untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Semakin sering
frekuensi pemberian air semakin baik pula sifat fisik buah tomat yang
dihasilkan.
Ciri dan umur panen
Pemetikan
buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 60-100 hari setelah
tanam tergantung pada varietasnya. Kriteria masak petik yang optimal dapat
dilihat dari warna kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tanaman dan batang
tanaman, yakni sebagai berikut:
-
kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
-
bagian tepi daun tua telah mengering.
-
batang tanaman
menguning/mengering.
Waktu pemetikan tomat
Waktu
pemetikan (pagi, siang, sore) juga berpengaruh pada kualitas yang dipanen. Saat
pemetikan buah tomat yang baik adalah pada pagi atau sore hari dan keadaan
cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari dari segi teknis kurang
menguntungkan karena pada siang hari proses fotosintesis masih berlangsung
sehingga mengurangi zat-zat gizi yang terkandung. Disamping itu, keadaan cuaca
yang panas di siang hari dapat meningkatkan temperatur dalam buah tomat
sehingga dapat mempercepat proses transpirasi (penguapan air) dalam buah.
Keadaan ini dapat dapat menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih
pendek.
Cara pemanenan buah
tomat
Cara
memetik buah tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah secara hati-hati hingga
tangkai buah terputus. Pemutiran buah harus dilakukan satu per satu dan dipilih
buah yang sudah matang. Selanjutnya, buah tomat yang sudah terpetik dapat
langsung dimasukkan ke dalam keranjang untuk dikumpulkan di tempat penampungan.
Tempat penampungan hasil panen tomat hendaknya dipersiapkan di tempat yang
teduh atau dapat dibuatkan tenda di dalam kebun.
Periode panen buah
tomat
Pemetikan
buah tomat tidak dapat dilakukan sampai 10 kali pemetikan karena masaknya buah
tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah tomat dapat dilakukan setiap
selang 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis terpetik.
0 komentar:
Posting Komentar